Sabtu, 16 April 2011

Idul Adha Series

Berbeda Jalan Satu Tujuan

Lebih Cepat Satu Hari. Jamaah melaksanakan Shalat Idul Adha di Lapangan Pasung, Klaten, Selasa (16/11). Muhammadiyah memutuskan perayaan Idul Adha tahun ini satu hari lebih cepat dari keputusan pemerintah yang jatuh pada tanggal 17 November 2010. 

Pagi yang sejuk. Sinar matahari tidak nampak begitu kuat, di saat yang sama sejumlah umat datang dari berbagai sudut desa berjalan dengan tertib menuju satu tempat, Lapangan Pasung, Wedi, Klaten, Jawa Tengah. Banyaknya umat yang datang mulai dari orang tua, dewasa, hingga anak, dari yang berjilbab dan tidak, berkain sarung dan tidak, ada hal penting yang menjadikan mereka satu adalah keyakinan menunaikan shalat Idul Adha 1431H yang jatuh pada tanggal 16 November 2010.

Meski pemerintah sudah mengeluarkan pengumuman resmi bahwa hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 17 November 2010, namun bagi umat Islam yang merayakannya di tanggal yang berbeda khususnya warga Muhammadiyah, kejadian tersebut bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan panjang. Yang mereka harapkan hanyalah pengertian lebih, khususnya bagi pelajar yang harus bersekolah maupun pegawai yang harus berkantor. Dalam Islam sendiri, kejadian seperti ini bukanlah kali pertama. Perbedaan dalam Islam merupakan sebuah kekayaan tafsir keyakinan dalam upaya mendekatkan diri kepada Sang Khalik.

Memang agak berbeda dalam perayaan tahun ini, di samping jumlah jamaah shalat lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya, juga rangkaian perayaan Idul Adha yaitu kurban terpaksa tertunda satu hari agar penyembelihan hewan kurbannya dilakukan serentak bersama umat Islam yang merayakan Idul Adha esok harinya. Tetapi yang penting bagi mereka, peristiwa ini tidak mengurangi keintiman hubungan yang mereka jalin dengan Tuhannya. Seusai menggelar shalat Idul Adha jamaah pun pulang dengan tertib dan kembali pada aktifitasnya masing-masing.

Foto & Teks: Bari Paramarta Islam