Sabtu, 14 Mei 2011

Efek Merapi Series

Antara Berkah dan Nestapa

Salah satu rumah milik warga yang terkubur pasir Merapi di Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Salam, Magelang, Kamis (31/3).
Dampak letusan Merapi hingga kini masih menyisakan nestapa. Peristiwa yang tak kalah hebatnya dari letusan tersebut adalah ancaman banjir lahar dingin di sepanjang daerah aliran sungai yang berhulu di Merapi. Besaran material yang mencapai kurang lebih 150 juta meter kubik yang meliputi batu pasir tersebut sewaktu-waktu dapat turun dibawa serta hujan. Bagi sebagian warga yang mengandalkan hidupnya dari menambang batu pasir, kabar duka ini sekaligus mengabarkan keberkahan bagi pekerjaan mereka.

Tempik sorak bagi sebagian warga yang berprofesi sebagai penambang, tidak terjadi pada diri Nur Kholis (37) dan istrinya Isminah (33) warga Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Magelang. Keduanya tidak menyangka, rumah yang sudah dibangunnya secara perlahan lebih dari lima tahun itu kini lenyap terkubur pasir. Mereka memang tidak sendiri, lebih dari 43 rumah lain di desanya hancur terbenam material lahar dingin Merapi. Hingga saat ini pasangan suami istri yang berprofesi sebagai penambang pasir ini tinggal di pengungsian bersama kedua anaknya. 


Foto & Teks: Bari Paramarta Islam